Kategori
Sejarah

Apa itu Maqam Ibrahim?

Maqam Ibrahim adalah salah satu nama tempat di dalam Masjidil Haram. Secara bahasa Maqam berarti tempat berpijak/berdiri seseorang dengan kedua kakinya. Secara istilah, Maqam Ibrahim adalah batu tempat berpijaknya Nabi Ibrahim AS pada waktu beliau dan anaknya Nabi Ismail AS, membangun Ka’bah.

Maqam Ibrahim adalah salah satu nama tempat di dalam Masjidil Haram. Secara bahasa Maqam berarti tempat berpijak/berdiri seseorang dengan kedua kakinya. Secara istilah, Maqam Ibrahim adalah batu tempat berpijaknya Nabi Ibrahim AS pada waktu beliau dan anaknya Nabi Ismail AS, membangun Ka’bah.

Secara fisik, Maqam Ibrahim, kini masih bisa kita temui di Masjdil Haram berupa batu (yang ada jejak kaki Nabi Ibrahim) yang dimasukkan ke dalam bangunan berdinding kaca di dekat Hajar Aswad di dekat Ka’bah.

Maqam Ibrahim
Inilah Maqam Ibrahim yang berisikan batu pijakan Nabi Ibrahim AS pada waktu membangun Ka’bah

Sejarah Maqam Ibrahim

Dalam riwayat masyhur, dari Said bin Zubair, dikatakan batu tersebut digunakan oleh Nabi Ibrahim untuk berdiri dan membangun Ka’bah yang semakin tinggi. Batu tersebut digunakan sebagai tangga yang naik turun sehingga Nabi Ibrahim bisa menyusun batu-batu Ka’bah (dibantu Nabi Ismail AS).

Tinggi batu tersebut sekitar 20 cm, dengan lebar 36 cm dan panjang 38 cm. Diatasnya terdapat jejak dua telapak kaki Nabi Ibrahim dengan kedalaman 10 cm, panjang 27 cm dan lebar 14 cm. Ada jarak 1 cm diantara jejak kedua kai tersebut.

Batu Maqam Ibrahim AS
Inilah batu tempat berdirinya Nabi Ibrahim AS pada waktu beliau membangun Ka’bah bersama anaknya Nabi Ismail AS

Sebelumnya, jejak kaki Nabi Ibrahim terlihat lebih jelas dibandingkan sekarang. Namun, kini sudah tidak terlihat lagi, karena terlalu sering diusap oleh kaum muslimin.

Menurut riwayat lain, setelah pembangunan selesai, batu tersebut diletakkan di dekat dinding Ka’bah. Namun, kini letaknya tersendiri tidak menempel dengan dinding Ka’bah.

Allah SWT berfirman di QS: Al Abaqarah ayat 125:

وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا  بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ

Artinya:
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”.

Simak Juga:   Amalkan 4 Doa Ini Agar Bisa Segera ke Baitullah

Dalam sebuah hadits dinayatakan Rasulullah SAW mengerjakan shaat di belakang Maqam brahim setelah selesai tawaf (mengelilingi Ka’bah 7 kali). Sehingga dipercaya bahwa tempat ini adalah salah satu tempat mustajab berdo’a.

Jangan Lupa Sholat di dekat Maqam Ibrahim

Ketika kita melakukan tawaf (pada waktu Umroh ataupun Haji), ada baiknya kita juga melakukan sholat sunnah dua rakaat di dekat Maqam Ibrahim setelah selesai tawaf. Mungkin tidak bisa terlalu dekat, karena padatnya orang-orang yang tawaf disana. Jika tetap tidak bisa, sholatlah tidak jauh dari maqam dan niatkan bahwa kita ingin mengikuti Sunnah Rasulullah SAW. Kemudian setelah itu, berdoalah. Insya Allah doanya akan terkabul karena tempat tersebut merupakan salah satu tempat terkabulnya doa. Aamiin.

Waallua’lam bis sawwaab

Berlangganan Newsletter

Dapatkan info/artikel/tips terbaru dari kami dengan berlangganan melalui WhatsApp Anda. Silahkan isi form di bawah ini.

    Formulir Berlangganan

    * Harus diisi

    Setelah mengklik tombol Kirim, Anda akan diarahkan ke aplikasi WhatsApp untuk mengirimkan isian.