Bagi Anda yang dilebihkan rezeki hartanya dan memiliki anak di bawah 12 tahun, membawa anak-anak ke Baitullah adalah ide yang bagus. Mereka bisa dikenalkan ibadah yang sakral ini sehingga menjadi bekal di waktu dewasa nanti.
Selain persiapan standar, mengingat keterbatasan mereka (fisik yang kecil, pengetahuan, komunikasi dan sebagainya), ada banyak persiapan tambahan yang harus dilakukan. Beberapa yang cukup penting diantaranya:
1. Perhatikan cuaca
Mengingat perbedaan cuaca dengan Saudi Arabia, baiknya jangan membawa anak kecil pada musim panas (Juli/Agustus), dingin (Des/Jan) karena anak-anak sangat rentan akan perubahan cuaca. Selain itu, walaupun ke Baitullah pada saat cuaca bersahabat, anak-anak bisa cepat lelah/rewel sehingga makanan kesukaan/mainan mereka juga dibawa agar kelelahan/kerewelannya bisa terlupakan.
Jika diperlukan, sebelum berangkat anak-anak divaksinasi seperti meningitis untuk mencegah penyakit menular, dan juga obat-obatan utk menjaga kesehatan selama di Saudi Arabia.
2. Bawa perlengkapan mereka
Selama di perjalanan (pesawat, bis, kereta cepat), ada baiknya anak-anak dibekali juga dengan mainan kesukaan mereka, sehingga tidak cepat bosan selama di perjalanan.
Selain itu, jangan sampai diapers (popok bayi), kain gendongan, stroller (jika masih dibawah 4 tahun) dibawa, mengingat jika membeli di Saudi Arabia agak merepotkan.
Untuk keamanan, bisa juga diberikan semacam pengenal/gelang (yang sukar dilepas) yang berisi informasi orang tua sehingga jika terjadi segala sesuatu dengan anak-anak, misalnya terlepas dari pengawasan.
3. Hotel
Agar anak-anak tidak terlalu lelah, pastikan Anda menginap di hotel yang dekat dengan masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Orang tua pun harus siap fisik, jika dalam perjalanan pergi-pulang ke/dari masjid, anak-anak rewel karena terlalu lelah.
Selain itu, akan lebih baik jika orang tua dan anak-anak menempati kamar sendiri. Ini agar mereka lebih merasa aman di kamar sendiri dan juga tidak menganggu orang dewasa lainnya.
4. Selama tawaf dan sa’i
Proses tawaf dan sa’i merupakan prosesi inti dari umroh, oleh karena itu anak-anak pun harus bisa melaksanakannya. Untuk yang berumur 8 – 12 tahun bisa melaksanakannya bersama keluarga. Tetapi mungkin harus perlahan-lahan. Jangan lupa lindungi tubuh mereka yang masih kecil.
Jika di bawah 3 tahun, bisa digendong atau menggunakan stroller. Walaupun demikian utk penggunaan stroller, tempat tawaf dan sa’inya terpisah dengan jalur utama.
Jika masih kerepotan juga, bisa menyewa electric scooter yang tersedia di Masjidil Haram. Saat tulisan ini dibuat, penyewaannya berbiaya SAR 57 (utk 1 kali tawaf atau sa’i). Jika kedua-duanya berbiaya SAR 114.
Jadi, siap?
Dari uraian diatas, membawa anak-anak untuk umroh (apalagi haji) memang membutuhkan tenaga dan kesabaran ekstra. Walaupun demikian, sisi baiknya adalah mereka bisa mengenal ibadah umroh/haji lebih awal, sehingga bisa jadi mereka lebih meresapi ibadah-ibadah yang akan mereka harus lakukan jika sudah dewasa dan pada akhirnya menjadikan mereka lebih bertaqwa. Kita pun sebagai orang tua, bisa mendapatkan pahala jariyah dari ketaqwaan mereka. Insya Allah.
Wallahu a’lam bissawaab